Ada Sentuhan Modern di Busana Pengantin Daerah Karya Asky Febrianti

Ari Kurniawan | 3 Desember 2019 | 07:30 WIB

TABLOIDBINTANG.COM - Desainer Asky Febrianti menghadirkan keanggunan busana pengantin tradisional Indonesia dengan sentuhan modern dan mewah. Mengusung tema "Indonesian Beauty 2019", tak kurang dari 19 busana pengantin kreasi Asky dipamerkan di acara Wedding Open House 2019, yang dihelat di Hotel Gran Mahakam, Jakarta Selatan, akhir pekan kemarin. 

"Saya ingin menggabungkan peradatan yang ada di Indonesia dalam satu acara. Seperti kita tahu, Indonesia kaya banget dalam busana pengantin daerah," kata Asky, yang menampilkan busana pengantin Nusanatara dari Betawi, Sunda, Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan daerah yang lainnya.  

Untuk menambah kesan modern, Asky bermain dengan payet dan detail yang berbeda dari busana tradisional pada umumnya. Akan tetapi, Asky tetap mempertahankan ciri khas beberapa daerah, terutama dalam pemilihan warna. 

Seperti Sumatera dan kota-kota yang di sekitarnya yang menyukai warna-warna bold, warna terang seperti merah dan emas. Penempatan payet yang banyak memberi kesan lebih gemerlap dan mahal bagi pengantin. Untuk pengantin Sunda, Asky memilih untuk menonjolkan warna hijau. Warna hijau dipilih untuk mewakili warna keraton. 

“Karena kalau mau diteliti, kekeratonan itu juga warnanya juga ada yang warna hijau kalau dari Cirebon. Jadi aku ambil temanya warna hijau dari Cirebon, Sunda yang lainnya mengikuti hijau,” terang Asky. 

Untuk busana pengantin adat Jawa, perancang lulusan Raffles Design Institute Singapore ini memilih dominan warna putih. “Warna putih karena biasanya dipakai untuk akad, warna bronze, dan juga warna peach,” ungkapnya. 

Sementara itu, Indria Brahmana selaku Director of Sales & Marketing Hotel Gran Mahakam mengatakan, "Kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan Asky Febrianti karena Asky merupakan desainer baju pegantin Indonesia tradisional yang sedang naik daun."

Indria menilai kolaborasi pihaknya dengan Asky Febrianti menghasilkan sesuatu yang sangat unik, salah satunya pertemuan nuansa Eropa dengan unsur kedaerahan Indonesia. 

"Gedung Gran Mahakam ini bernuansa Eropa. Ketika digabungkan dengan konsep pernikahan tradisional ternyata sangat luar biasa. Seperti West meet East," ungkap Indria. 

 
 

Penulis : Ari Kurniawan
Editor: Ari Kurniawan
Berita Terkait